Sebelum ke Lombok

NOVEL Ku Antih To Lombok Bagian 2. Ratu kemudian mengintip banyak rumah. Hingga dari alamnya, ia melihat dua orang gadis remaja berwajah bak pinang di belah dukun. Tapi dua gadis tersebut tinggal di lokasi yang berbeda.

“Mengapa dua gadis ini kembar bak saudara tapi tinggal di rumah yang berbeda,” guman Bidadari Bingung.

Kembali Ratu berdoa, hingga memutuskan untuk mengunjungi yang bungsu diantara dua putri cantik itu. Keputusan itu diambilnya, karena si bungsu yang kemudian digelar Saciko itu tinggal di rumah yang lebih megah. Di sebuah tempat bernama Kelayu.

Belum sempat sang Bidadari mendarat di atap rumah untuk meraba hati si gadis bungsu. Tiba-tiba Gadis tersebut ke luar rumah dengan pakaian seksinya. Gadis seksi itu mengambil sepeda motor kemudian melaju ke arah timur.

Ratu Bidadari mengikutinya. Saciko tentu saja tak sadar diikuti oleh mahluk ghaib. Hingga Saciko tiba di sebuah lokasi bernama Pantai Labuhan Haji. Di tempat itu, hati Bidadari tersayat melihat aksi Saciko yang menemui teman prianya.

Hati Bidadari semakin perih ketika ternyata, teman laki-laki Saciko terlihat bermaksud mengajak Saciko pesta miras.

“Sebelum matahari terbit, Anak ini harus dilindungi.” Asa sang Bidadari. Ia pun memantau remaja usia sekolah itu bersama Saciko dan 3 cabe-cabean yang berjenis kelamin sama. Mengundang birahi.
Hati bidadari semakin miris, ternyata Saciko ikut meneguk miras. Teman prianya kemudian menggoda. Sampai ketika beberapa diantaranya sudah mabuk, merekapun mulai bertindak kurang ajar.

“Berdoa Nak, dan lari,” bisik Bidadari.

“Ya Allah, lindungi Aku,” doa Saciko sambil menepis garapan beberapa teman lelakinya.

Bidadari, mahluk ghaib itu lumayan bersyukur, karena meski trerinveksi miras, Saciko mampu menahan birahi. Diposisi yang sama, tak henti-hentinya teman lelaki itu merayu Saciko sambil memegang bajunya. Saciko terlihat semakin jijik dan akhirnya dia mencoba berlari.

Cowok-cowok itu melepasnya begitu saja karena diketahuinya semua pintu terkunci rapi. Tidak mungkin Saciko, bisa keluar. Endingnya mereka semua heran, bagaimana Saciko membuka pintu.

****

Sejak saat itu, bulatlah tekad ratu bidadari untuk aktif memantau Saciko yang memiliki nama asli Liandra Januarti Rizkita bersama saudara kembarnya, Mala Januarti Rizkita. Namun sampai Bidadari bermaksud mengutus Antih untuk berikhtiar menjaga mereka sebagai khaddamnya, Saciko atau Liandra dan Laju atau Sacinawa, belum bertemu.

Seiring waktu berjalan. Ia kembali ke singgasananya. Untuk merapatkan misi bagaimana mengutus Antih ke pulau itu.  Diantara para idaman itu, hanya Antih yang tau isi hati manusia. Antih, seorang manusia dengan masalalu yang pernah tinggal di pulau Jawa.

Antih seorang manusia yang diselamatkan melalui proses mutasi ke bulan, karena mampu menghindari rayuan suami sahabatnya.  Disela-sela itu, ratu Bidadari yang menjadi ratunya di alam ghaib, kadang menerawang keadaan Saciko di bumi. Sembari ia berfikir mengatur strategi untuk mendelegasikan Antih dengan cara yang tepat. 

Di sela-sela mata ghaibnya, ia melihat bahwa, ternyata Saciko memiliki seorang kakak yang setia membinanya. Seorang kakak yang juga ikut merasakan perubahan drastis karakter manusia. Hidup dan berjuang di tengah keapatisan.

Sepertinya, pemuda itu seirama dengan misi Antih dan Bidadari. Hingga Bidadari kini fokus untuk mengamati Sacinawa. Fokus merancang strategi untuk Antih. Karena, Bidadari merasakan dalam ramalannya. Pemuda itu cukup sebagai pendamping Saciko. Mahluk ghaib itu juga memiliki keyakinan bahwa dibalik derita ketabahan saciko, ia akan dikirimkan manusia mulia untuk membantunya. Karena Allah SWT tidak buta dan tuli.

Saciko akan segera memiliki orang tua asuh, tanpa sepengetahuan orangtua kandung yang meninggalkannya. Ratu bidadari akhirnya memutuskan kebijakan untuk menentukan agenda menerjunkan Antih ke Lombok untuk sebuah misi.

Karena Saciko diyakininya bersama manusia berhati baik. Maka mahluk ghaib itu ingin memutuskan agar  Antih mendampingi Sacinawa saja. Maka, mahluk ghaib itu juga lumayan nyaman dengan karakter masyarakat Lombok.

Misi alam ghaib mengutus Antih ke Lombok adalah untuk memberikan manusia pelajaran, terutama untuk manusia yang lupa dengan alam ghaib. Ia ingin manusia mampu berfikir bahwa dibalik tindak tanduk kehidupan, ada yang mengatur.

Dibalik kehidupan manusia sebagai mahluk, bahwa banyak pula mahluk lain yang diciptakan oleh Allah.  Banyak dan di luar jangkauan manusia. Sebagaimana manusia, mahluk lain itu sepertinya seirama.

Dimana mereka merasa nyaman, maka disana mereka berteman. Dimana mereka merasa tersanjung, maka disanalah mereka bergabung. Begitupun bidadari yang kini mencari posisi untuk segera melepas Antih. Korban mutasi, yang selalu setia menunggu.

Bersambung